Jumat, 10 November 2017

Rujukan Utama Makna Asma'ul Husna




Rujukan Utama Makna
Asmaul Husna


                Ketika membaca dan mencermati al-Qur’an, hamper seluruhnya membahas nama-nama dan sifat-sifat Allah. Dalam setiap surat, bahkan setiap lembar, al-Qur’an menyebutkan nama-nama terbaik dan sifat-sifat Allah yang utama, atau membincangkan keagungan-Nya. Kadang-kadang nama-nama dan sifat-sifat itu disebutkan sebagai penegasan bagi ayat-ayat yang mengulas soal al-wa’d (janji) al-waid (ancaman), hokum atau ayat-ayat tentang para penduata agama yang tersesat. Mengapa al-Qur’an banyak menyebutkan nama-nama dan sifat-sifat Allah Swt.? Bukankah ini menunjukkan urgensi nama-nama dan sifat-sifat tersebut? Dan tidakkah ini menunjukkan adanya kewajiban yang harus kita lakukan berkaitan dengan keduanya? Kemudian, kita juga menemukan banyak sekali ayat yang diakhiri dengan nama-nama dan sifat-sifat Allah, yaitu sebagai penutup yang sesuai dengan makna yang dimaksudkan ayat tersebut.

                Allah Swt. memerintahkan seluruh hamba-Nya untuk berdo’a dengan menggunakan nama-nama terbaik-Nya, “Hanya milik Allah asma’ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut Asma’ul Husna itu.” Di banyak tempat dalam al-Qur’an Allah bercerita tentang nabi-nabi yang memohon kepada-Nya dengan nama-nama dan sifat-sifat-Nya.

                Di dalam sunnah disebutkan juga do’a Nabi Saw. yang menggunakan Asma’ul Husna. Di antaranya :

                 “Ya Allah. Sungguh aku adalah hamba-Mu, putra hamba-Mu, putra umat-Mu. Ubun-ubunku ada dalam genggaman-Mu. Kekuasaan-Mu atasku terus berlaku, ketetapan-Mu atas diriku adalah keadilan. Aku memohon kepada-Mu dengan setiap nama milik-Mu, yang Engkau namakan Dzat-Mu dengannya, atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu, atau yang Engkau ajarkan kepada salah seorang makhluk-Mu, atau yang Engkau miliki dalam pengetahuan gaib di sisi-Mu, untuk menjadikan al-Qur’an yang agung sebagai penerang hatiku, cahaya dadaku, penghapus kesedihanku, dan mengusir gelisahku.”

                Mengetahui Asma’ul Husna merupakan jalan untuk mengagungkan Allah Swt. Jika seorang muslim mengetahui bahwa Allah pemurah lagi maha mulia, maha pengampun lagi maha penyayang, dan bahwa hukuman-Nya sangat pedih, jika ia mengetahui dan memahami nama-nama Allah, niscaya pengagungan dan ketundukannya terhadap Allah Swt. semakin kukuh sehingga ia merasakan bahagia di dunia dan akhirat karena dekat kepada-Nya.

                Jika seorang mukmin mengetahui nama-nama terbaik Allah (Asma’ul Husna) ia akan memandang kecil seluruh makhluk. Ia meyakini, tidak ada satu pun makhluk yang dapat menandingi kebesaran Allah Swt. Karena mengetahui bahwa seluruh hamba berada dalam ‘genggaman’ Allah Swt. tidak mungkin seorang muslim berpaling dari Allah dan melakukan kemaksiatan yang dilarang Allah Swt.

                Allah memerintahkan hamba-Nya untuk tadabbur terhadap ciptaan-Nya dan menghayati kitab-Nya. Sebab semua itu adalah ayat Allah. Semuanya adalah jejak, tanda dan sarana yang bias mengantarkan kita menuju-Nya dan mengenal-Nya.

                Pengetahuan yang paling mulia adalah pengetahuan akan keberadaan Allah (ma’rifat), kemerdekaan paling mulia adalah bebas dari ketergantungan pada diri sendiri dan hawa nafsu. Di dalam QS. Al-An’am/6:3 Allah berfirman, “Dan Dialah Allah (yang disembah), baik di langit maupun di bumi. Dalam QS. Az-Zukhruf/43:19 disebutkan juga, “Dan Dialah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan (yang disembah) di bumi. Dan, Dialah yang Maha Bijaksana lagi Maha Mengetahui. Kedua ayat ini menegaskan keharusan untuk mencapai tangga pengetahuan Allah secara utuh (ma’rifat). Yakni mengenalinya sebagai Dzat yang disembah hingga setiap individu beribadah kepada-Nya, mengenal hakikat perbuatan-Nya serta hokum-hukum dan perintah yang ditetapkan-Nya.

                Rangkuman seluruh makna nama-nama Allah yang indah terpapar di seluruh ayat-ayat tersebut. Di untaian kalimat Al-Qur’an, keindahan alam, keheningan malam dan dalam setiap organ tubuh manusia beserta fungsinya. Seluruhnya adalah hal menakjubkan yang menunjukkan bahwa kuasa Allah memang nyata adanya.
                                 

Selasa, 24 Oktober 2017

Suatu Kisah Abu Nawas

Mimpi yang Terindah


Tamu tak diundang. Pada suatu hari, Abu Nawas kedatangan tamu yang tak diundang. Mereka bukanlah orang biasa saja, namun juga memiliki kharisma.
Yaitu si ahli yoga dan seorang lagi pendeta.

Oh ternyata mereka berdua, si tamu ini memiliki tujuan untuk menemui Abu Nawas. Rupanya mereka sangat penasaran akan kecerdikan Abu Nawas yang terkenal tersebut. Pada waktu itu Abu Nawas sedang melakukan shalat Dhuha di rumahnya.

Istrinya yang setia mempersilahkan mereka berdua untuk masuk dan duduk. Setelah Abu Nawas selesai shalat, ditemuilah mereka berdua dengan hati berbahagia.

"Kami sebenarnya ingin mengajak Anda untuk melakukan pengembaraan suci. Kalau Anda tak keberatan, ayo bergabunglah dengan kami, "kata ahli yoga.

Dengan penuh semangat Abu Nawas menerima ajakan tersebut. Kemudian pada keesokan harinya, mereka berangkat bersama. Abu Nawas memakai jubah sufi, ahli yoga dan pendeta memakai seragam mereka masing-masing.

Ketika sore hari, di tengah perjalanan, mereka diserang rasa lapar yang sangat. Maklumlah ketiganya tak membawa bekal makanan barang sedikit pun.

"Wahai Abu Nawas, bagaiman jika Anda mengumpulkan sedekah? Sementara kami mengadakan kebaktian," kata pendeta.
Abu Nawas setuju saja, mengetuk pintu dari rumah ke rumah.

Setelah dirasa cukup untuk membeli makanan, Abu Nawas segera pergi ke warung makan. Tak lama kemudian Abu Nawas menghampiri teman-temannya.

Abu Nawas mengajak mereka menyantap makanan, namun mereka menolaknya dengan alasan mereka sedang berpuasa. Abu Nawas memelaas, meminta jatahnya saja tapi tetap tidak boleh.

(Memang ada maunya).
"Bagaiman mana kalau kita mengadakan perjanjia?" kata pendeta.
Pendeta menjelaskan bahwa siapa bermimpi terbaik maka akan mendapat jatah makan terbanyak dan begitu juga sebaliknya.


Malam semakin larut, Abu Nawas tidak bisa tidur karena lapar. Setelah yakin dilihat teman-temannya tidur lelap, Abu Nawas langsung menyantap makanan hingga habis.

Keesokan harinya ketika mereka bangun, ahli yoga bercerita tentang mimpinya yang memasuki alam nirwana, dimana didalamnya ada sebuah taman indah.

Pendeta memujinya.
Pendeta bermimpi telah menembus batas ruang dan waktu, lalu bertemu dengan pencipta agamanya. Ahli yoga memuji mimpi dari pendeta.
Abu Nawas hanya diam saja.


Sekarang giliran Abu Nawas bercerita.
Menurut Abu Nawas, dia bertemu nabi Daud as yang ahli puasa. Dalam mimpinya itu, Nabi Daud menyuruh Abu Nawas agar segera berbuka puasa.

"Karena yang menyuruhku adalah nabi yang agung, aku tak berani membantahnya. Langsung saja aku bangun dan menyantap makanan yang ada di depan itu," kata Abu Nawas.

Alamak...
Sadarlah pendeta dan ahli yoga. Kini mereka kelaparan, sambil menyesal serta mengakui kehebatan betapa cerdiknya orang yang bernama Abu Nawas.


Puisi Islami

Islam di Palestina


Nasibmu malang
Malammu tak tenang
Nyawamu terancam melayang

Telah pahit kehidupan
Lelah akan momok tembakan
Seakan kebal dengan tuntutan pengorbanan

Aku bangsamu
Beda nasib, beda tempat
Bersama kekurangan yang menghambat

Nyaliku ingin pula menahan ledakanmu
Nyawaku tak sabar mati syahid bersamamu
Namun saat ini hanya doa yang temani jihadmu

Palestina, Islam terancam
Indonesia, Islam berang
Yahudi harus dimusnahkan





Thank You Allah


Ya Allah . . .
Atas segala nikmat-Mu, aku bersyukur kepada-Mu
Atas segala rahmat-Mu, aku berlindung kepada-Mu
Kau ajarkan aku tuk bersabar, atas musibah yang menimpa
Ajarkan aku tuk slalu bersyukur atas apa yang ada
Tanpa merasa kekurangan suatu apapun . . .

Ya Allah . . .
 Kau berikan nikmat hidup ini kepada kami
Begitu banyaknya nikmat yang Kau berikan
Sehingga, kami tak mampu menghitungnya
Dan kami mendapatkan rahmat serta karunia
Yang tak terhingga yang Kau berikan kepada kami . . .

Ya Allah . . .
Dengan otak,kami bisa berfikir
Dengan mata, kami melihat indahnya dunia
Dengan hidung, kami menghirup udara segar
Dengan mulut, kami bisa berbicara saat ini
Dengan telinga, kami mendengar suara nan merdu . . .
Dengan tangan, kami melakukan banyak hal . . .
Dengan kaki, kami berjalan dan melangkah . . .

Ya Allah . . ,
Sungguh berlipat ganda nikmat yang telah kau berikan pada kami
Terutama, nikmat terbesar yang sejak dahulu ada
Yaitu nikmat Iman dan Islam
Yang dimiliki kaum muslim dan muslimat
Thank You, Allah . . .
 




  

Minggu, 22 Oktober 2017

Cerpen Persahabatan




Sahabat Pengertian

Di suatu malam yang dingin disertai hujan yang deras aku dan sahabatku yang bernama Nafis berteduh di gedung sanggar kursus berbahasa inggris, sekian lama kami berada di sana hujan tak kunjung reda. Aku mulai merasakan masuk angin perutku terasa kembung tetapi aku menahannya. Sahabatku yang melihatku gelisah mencoba memegang kakiku yang sangat dingin “Kakimu dingin banget ini” sambil menggosokkan telapak tangannya. ”udah nggak papa kok” aku mencoba meyakinkannya. Nafis merasa tak enak hati sesekali ia meminta maaf kepadaku “Maafin aku ya sa.. gara gara aku kamu jadi basah kuyup kaya gini” “Iya nggak papa kali won.. biasa aja” jawabku.
Karena terlalu lama menunggu hujan reda aku merasa ngantuk, Nafis yang pada saat itu melihatku menguap menahan kantuk berkata “Kamu ngantuk? ya udah tidur aja, aku jagain!”. Aku mulai merasa tidak enak karena terlalu menyusahkan Nafis dan aku pun berkata “Enggak kok, aku nggak ngantuk”. Nafis pun mulai kesal karena Nisa selalu berbohong dengan keadaan yang sebenarnya ia rasakan “Kamu kenapa sih, kamu nggak mau ngerepotin aku? udah lah aku nggak merasa direpotin kok”.
Dan akhirnya Nisa bersandar di kursi sedangkan Nafis duduk di bawah sambil melihat wajah Nisa sesekali ia menjahili Nisa dengan memberi senter ke arah wajah Nisa. Ia pun merasa kesal dan berkata “Woo.. apaan sih ganggu orang mulu aku mau tidur, dasar masmiw!!! ” Nafis pun tertawa dan terus mejahili Nisa “Kamu sangar kalau marah hehe..” Nafis pun kembali membuka matanya sambil menjawab “Senang ngeliat orang menderita saat kutolong”.
Setelah itu Nisa semakin kedinginan dan Nafis pun memegang tangan Nisa dan berkata “Nis.. aku takut kamu sakit gara-gara kena air hujan”. ”udah santai ae lah..” jawab Nafis sambil meyakinkan Nisa.
Beberapa jam kemudian hujan tak juga reda Nisa dan Nafis pun berniat untuk pulang saja dari pada menunggu hujan sama sekali “Duh... kok hujannya nggak reda ya? udah wes pulang ae” ujar Nisa. “Kamu yakin Nis ?” tanya Nafis. “Ya yakin lah won..” jawab Nisa.
Nafis dan Nisa pun menuju ke motor mereka “Kuhitung sampai tiga ya 1, 2, 3, lariiiii…” mereka pun menaiki motor dan pulang ke rumah.
Beberapa minggu setelah kejadian itu entah mengapa Nafis ingin memberikan sebuah hadiah untuk Nisa awalnya Nafis bertanya kepada salah satu teman Nisa di sekolah yang bernama Rike “Rik… kamu tau nggak jual bunga di mana? kalau yang asli di mana kalau jual bunga palsu juga di mana? Terus bagusnya bunga asli atau bunga palsu ya?”. Rike pun menjawab “Kalau menurutku sih ya lebih baik kamu kasih dia bunga palsu aja biar bisa disimpan dan tahan lama” Nafis pun bertanya lagi “terus pesannya sama siapa?”. “kalau masalah itu mah gampang pesan aja sama Susan” ujar Rike. Setelah itu Nafis pergi ke rumah Susan untuk memesan bunga setelah 1 jam lamanya akhirnya Nafis memilih bunga berwarna merah dengan bucket yang berwarna hitam, setelah memesan bunga Badrun membeli coklat untuk diberikan kepada Nisa.
Tanpa Sepengetahuan Nisa, tiba-tiba Rike dan Susan mengirimi Nisa pesan singkat yang berisi “ciee yang bentar lagi bahagia” ujar mereka berdua. Nisa yang tidak tahu mengenai rencana Nafis tersebut bingung dan bertanya “Bahagia apaan? Kalian dapat pacar baru ya? alhamdulillah deh” setelah Nisa membalas pesan mereka, Rike dan Susan tidak merespon balasan Nisa. Ketika Nisa menghubungi Nafis, Nafis malah membuat Nisa merasa kesal.
Malam pun telah tiba terdengar suara motor yang singgah di depan rumah Nisa, ia pun bergegas ke luar dan ternyata muncullah seorang Nafis dengan bunga dan coklat di tangannya ketika itu Nafis berkata “Ini bunga buat kamu, ya aku Cuma mau ngasih aja sih”
Nisa merasa malu pada saat itu wajahnya tampak memerah dengan malu-malu ia menerima bunga itu “Bunga? ini apaan ya aku nggak salah liat kan?”
Nafis pun Menjawab “Ya aku nggak tau juga itu apaan hahaha”. Nisa masih merasa bingung berulang kali ia bertanya “Kamu nda sakit kan ngasih aku kaya ginian?”. Nafis pun tersenyum dan berkata “Ya enggak lah, kamu nggak mau ya udah kuambil lagi aja. nih ada coklat juga buat kamu” pada saat itu Nisa merasa bahagia sekali dan itu adalah cerita yang tak terlupakan dalam hidupnya karena mendapatkan hadiah bunga dan coklat dari Nafis, ia rasa tidak semua yang jomblo akan merasakan sepinya kehidupan buktinya ia tidak punya pacar tetapi masih memiliki sahabat yang pengertian dan sayang kepadanya.

"Terkadang kita diuji bukan untuk menunjukkan kelemahan kita, tetapi untuk menemukan kekuatan kita."

Facebook

Wawancara Pengusaha Muda Sukses Peternak Unggas Bebek

  Narasumber     : M. Naufal Nafis Alamat               : Desa Penambangan, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo Naufal Nafis ialah pet...

Post Top Ad

LightBlog

Cari Blog Ini

Post Top Ad

Your Ad Spot

Post Top Ad

Your Ad Spot

Author Details

??? ??? ??? ?????? ?? ??? ????? ????? ??? ??????? ????? ?????? ????? ?????ً،??? ???? ???? ?????? ?? ???? ??? ?????? ???? ????? ?? ?? ???? ?? ????? ?? ???????? ???? ????? ??? ??????? ????? ???? ?? ????، ??? ???? ???? ?? ??? ?????? ??? ?? ????? ??? ????? ??? ???? ????? ?? ?????، ??? ????، ??? ????، ?? ??? ??? ?????. ???? ????? ???ً ?????ً ??????ً.

Ad Home

BANNER 728X90

Random Posts

Social Share

Recent comments

Music

Subscribe for New Post Notifications

Send Quick Message

Nama

Email *

Pesan *

Text

Ad Banner

Popular Posts

Most Popular

FEATURED POSTS