Jumat, 17 Desember 2021

Wawancara Pengusaha Muda Sukses Peternak Unggas Bebek

 

Narasumber    : M. Naufal Nafis

Alamat            : Desa Penambangan, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo


Naufal Nafis ialah peternak unggas dimana beliau ini juga alumni dari pondok. Beliau meneruskan usaha kedua orang tuanya yaitu menjadi peternak unggas bebek. Di dalam memproduksi hewan ternak tersebut, beliau memasarkan daging dan telur untuk dijadikan produknya seperti frozen food, telur nanti akan dijualnya di pasar-pasar, dan beliau juga membuka restoran yaitu nasi bebek mango resto. Dengan modal yakin dan memperbanyak atau memperluas relasi hingga saat ini beliau masih berusaha untuk mengembangkan usahanya tersebut dengan mencari inovasi, kreatif lainnya agar terlihat unik di mata konsumen.

Karakter entrepreneurship yang dapat kita ambil yaitu:

1. Dalam membangun usaha itu harus siap untuk rugi, karena kerugian adalah kesuksesan yang tertunda.

2. Perbanyak kenalan seperti pengusaha-pengusaha sukses lain, tanamkan dalam dirimu bahwa kelak saya ini bisa seperti beliau.

3. Jangan mudah menyerah apalagi putus asa, apa saja rintangan di depan mata harus kita hadapi agar mengetahui seluk beluk atau akar masalah tersebut itu seperti apa.

4. Ingat usaha itu tidak akan mengkhianati hasil, maka bersakit-sakitlah dahulu bersenang-senang kemudian.

Rabu, 15 Desember 2021

Resume KISAH TANI | Petani Milenial Ini Adalah Sarjana Geografi. Bertani Cabe Berpenghasilan 50 Juta/Bulan

 


Regiza Nova merupakan seorang petani cabe sukses yang berasal dari Kabupaten Kerinci. Beliau mengawali bertani cabe pada tahun 2015 sebab bagi dia Kabupaten Kerinci ialah dataran besar sehingga tanahnya sangat produktif. Walaupun beliau dicemooh oleh sahabatnya dan merasa minder jadi petani, namun dia senantiasa bersemangat buat bertani cabe. Beliau memilih varietas cabe sebab kebutuhan pasar yang sangat besar serta karakteristik khas santapan Sumatera yang pedas sehingga cabe harus terdapat di tiap masakan. Bagi beliau varietas cabe tidak susah buat dibudidayakan. Bertanam cabe sendiri awal mulanya memilah bibit yang unggul, melaksanakan penyemaian kemudian cabe di pindahkan di lahan buat di tanam. Sesudah itu melakukan perawatan, mulai dari penyiangan, pemupukan dan penyemprotan pestisida ialah insektisida serta fungisida. Dia melaksanakan masa panen cabe sepanjang 4 kali dalam sebulan sebanyak 800 kilogram cabe yang bisa dipanen. Serta memperoleh keuntungan dalam sebulan dekat 40 juta rupiah.

 

Karakter-karakter entrepreneurship yang dapat kita ambil dari beliau adalah

 

1. Dapat Mengambil Peluang

Beliau memandang kemampuan tanah yang terdapat di daerahnya yang sangat produktif serta kebutuhan pasar yang tinngi.

 

2. Berani Mencoba

Beliau berani berupaya serta merasa tertantang buat bertani cabe yang hasilnya sangat memuaskan.

 

3. Optimis

Walaupun beliau dicemooh oleh orang lain serta merasa minder namun dia senantiasa bergairah buat Bertani cabe.

Selasa, 14 Desember 2021

Resume Cerita Sukses Petani Milenial "Dari Pada Digaji Lebih Baik Menggaji"

 


Beliau bernama Ahmad Arif Fikri. Salah satu founder hidroponik yang terletak di Desa Harjobinangun, Sleman, Yogyakarta beliau berasal dari Bogor, Jawa Barat. Selaku mahasiswa tidak cuma belajar serta mengharapkan pada saat tuntas kuliah dihiring oleh perusahaan serta memperoleh pendapatan besar tidak semacam itu. Tetapi setelah itu apa yang kita bagikan ke warga sesudah kita jadi sarjana serta ilmu yang kita dapat di perkuliahan itu bisa berguna buat warga.

 

Beliau memiliki kepribadian yang disiplin tidak cuma di kuliahnya namun pula pada usaha hidroponiknya, beliau senantiasa mengecek nutrisi ataupun keadaan tumbuhan apakah terdapat hama hingga itu berakibat pada penciptaan hidroponiknya sendiri yang dapat saja gagal produksi. Tidak hanya itu beliau juga disiplin buat mengendalikan air apakah airnya masih ada atau cukup, supaya hidroponiknya masih terpelihara serta keadaan senantiasa nyaman, sebab dalam melaksanakan usaha hidroponik sangat memerlukan air tiap harinya.

 

Apa khasiat tanaman hidroponik untuk kita?

Banyak sekali khasiat tanaman ataupun sayur- mayur untuk kita, dengan makan- makan sayur- mayur kita dapat menghindari stress kelewatan, menghindari penyakit, mempertahankan berat tubuh yang balance, melindungi kesehatan mata serta sumber energy badan. Kita menanam tanaman ataupun sayur- mayur pula sangat berguna untuk orang lain, dengan sayur- mayur yang kita halaman serta disantap orang lain kita selaku pemuda dapat membantu menjaga kesehatannya biar senantiasa terpelihara dengan komsumsi sayur- mayur. sebab sebaik- baik manusia merupakan orang yang sangat berguna untuk orang lain

 

” Jangan berputus asa dari rahmat Tuhan sebab Tuhan memiliki metode sendiri buat membagikan sesuatu pelajaran kepada hambaNya serta pula membagikan kesuksesan pada saat kita tidak putus asa dengan apa yang diberikan oleh tuhan.” ( Ahmad Arif Fikri)

 

Ada pula karakter- karakter enterpreneurship yang dapat kita ambil dari beliau yakni :

 

1. Kedisipilan buat menjaga tumbuhan supaya tumbuhan hidroponiknya senantiasa terpelihara dengan baik.

2. Mau senantiasa berguna untuk orang lain dengan meningkatkan usaha hidroponiknya serta sayuranya dapat disantap orang lain.

3. Bekerja keras, walaupun masih berkuliah, dia senantiasa mau meningkatkan usaha hidroponiknya.

4. Jangan gampang putus asa.

 

Resume Kisah Inspiratif Anak Muda Sukses Jadi Pengusaha Tempe


Namanya Benny Santoso berasal dari Solo dimana beliau saat ini merantau di Bali untuk menempuh kuliah di kuliah perhotelan STP Nusa Dua Bali. Beliau mencoba mengeluarkan inovasi produk dari tempe dengan varian keju dan bawang putih. Nama produk tempe hasil kreasinya diberi nama iniTempe "Inovate New Idea with Tempe". Adapun modal-modal yang beliau terapkan yaitu :

1. Mindset

2. Ilmu

3. Networking

4. Keuangan

Karakter-karakter entrepeneurship yang dapat kita ambil, antara lain :

1. Mampu mencoba hal-hal baru dengan inovasi dan kreasi

2. Jangan berlandaskan mindset mencari uang dalam memulai bisnis, melainkan untuk mencari teman baru, pengalaman dll.

3.  Harus mampu mencari relasi dengan orang lain dan belajar sharing hearing dengan orang/pebisnis lain

4. Mampu manajemen waktu

5. Menikmati proses

6. Mampu upgrade diri dari skill dan lain-lain

7. Patient, Passion,  Persistent

 

Senin, 22 November 2021

Pasang Surut Reog Ponorogo, Sempat Kena Imbas Politik serta Diakui Malaysia

 


Reog Ponorogo ialah salah satu kesenian Indonesia yang masih lestari. Tetapi siapa sangka, dalam perkembangannya, reog Ponorogo pernah hadapi pasang surut akibat imbas politik.

 

Mengutip harian Verleden yang ditulis Sururil Mukarromah serta Shinta Devi I. S. R, Reog Ponorogo pernah tumbuh dengan tidak baik pada masa pemerintahan Kolonial Belanda. Perihal ini lantaran reog dikira selaku kesenian yang hendak bawa pengaruh merugikan untuk penjajah.

 

Kebijakan yang terbuat pemerintah kolonial membuat perkumpulan reog di desa- desa jadi tidak terorganisir. Dampaknya, terjalin persaingan antar kelompok yang memunculkan korban.

 

Pada masa penjajahan Jepang, Reog Ponorogo apalagi lenyap. Seniman- senimannya tidak menampakkan diri sebab pementasan reog dilarang serta ditakutkan berperan buat memobilisasi massa.

 

Perkumpulan reog baru dapat berkembang lagi sehabis Indonesia merdeka. Pementasannya mulai dicoba kembali pada 1950. Sayangnya, kala itu reog banyak dimanfaatkan buat kepentingan politik.

 

Pada masa kejayaan partai politik pada 1950 sampai 1959, banyak partai yang menggunakan kesenian ini buat menarik massa pendukung. Walaupun ada kesenian lain di Ponorogo semacam odrot serta samroh, reog merupakan kesenian yang sangat banyak menarik atensi.

 

Partai yang memakai reog dalam kampanye politik antara lain PKI, NU, serta PNI. Sehabis dicoba pemilu, partai- partai tersebut kesimpulannya mendapatkan suara paling banyak.

 

Pasca meletusnya kejadian G- 30 S, PKI dinyatakan selaku partai terlarang. Kejadian tersebut menimbulkan terbunuhnya banyak anggota perkumpulan Barisan Reog Ponorogo( BRP) kepunyaan PKI.

 

Pembantaian besar- besaran terhadap perkumpulan reog terjalin di Desa Somoroto. Sepanjang 3 tahun selanjutnya, masyarakat enggan memainkan reog sebab khawatir dikira simpatisan PKI.

 

Reog baru berani menampakan diri pada 1969, diisyarati dengan pertunjukan kesenian ini dalam kegiatan penutupan PON VII di Surabaya. Pada 1977, terjalin pembuatan organisasi INTI( Insan Taqwa Illahi) buat mempersatukan unit- unit reog yang terdapat di seluruh daerah Ponorogo.

 

INTI tidak masuk dalam partai politik serta tidak memihak siapapun. Sehabis bermacam upaya pembinaan, reog sukses hadapi pergantian ke arah yang lebih baik.

 

Reog Ponorogo juga pernah ramai diberitakan diakui selaku kesenian Malaysia pada kisaran 2007.

 

Mengingat akibat organisasi politik terhadap reog, pemerintah Ponorogo menghasilkan peraturan yang melarang kepemilikan organisasi reog oleh partai politik. Saat ini, reog Ponorogo sudah jadi kesenian nasional yang kerap dipakai selaku fasilitas mempromosikan pariwisata Indonesia.

 

Kesenian Budaya Wayang Kulit di Jawa





Kesenian tradisional wayang kulit lahir, hidup, berkembang, tumbuh terutama dalam penduduk Jawa. Lebih dari sekedar pertunjukan, wayang kulit dahulu ialah media permenungan mengarah roh spiritual para dewa.

 

Sebutan“ wayang” sendiri berasal dari kata“ ma Hyang”, yang berarti mengarah spiritualitas Sang Kuasa. Tetapi terdapat pula yang mengatakan“ wayang” berasal dari teknik pertunjukan yang mengandalkan bayangan( bayang/ wayang) di layar.

 

Wayang kulit, dibuat dari kulit kerbau, diyakini sebagai embrio dari bermacam jenis wayang yang terdapat dikala ini. Ia dimainkan seorang dalang; diiringi musik gamelan yang dimainkan sekelompok nayaga( pemain gamelan) serta tembang yang dinyanyikan para pesinden. Tiap bagian dalam pementasan wayang memiliki simbol serta arti filosofis yang kokoh. Terlebih dari segi isi, cerita pewayangan senantiasa mengarahkan budi pekerti yang luhur, silih menyayangi serta menghormati, sembari terkadang diselipkan kritik sosial serta kedudukan lucu melalui adegan goro- goro.

 

Wayang kulit mempunyai sejarah panjang. Catatan tertua tentang wayang kulit ataupun wayang purwa tersua dalam Prasasti Kuti bertarikh 840 Meter dari Joho, Sidoarjo, Jawa Timur. Prasasti ini menyebut kata haringgit ataupun dalang.“ Haringgit merupakan wujud halus dari kata ringgit. Kata ini hingga saat ini masih terdapat dalam bahasa Jawa, yang berarti wayang,” catat Mencuat Haryono, guru besar arkeologi Universitas Gadjah Mada, dalam“ Warga Jawa Kuna serta Lingkungannya Pada Masa Borobudur” termuat di 100 Tahun Pasca Pemugaran Candi Borobudur.

 

Pada masa itu, dalang mengetuai serta memainkan pertunjukan wayang di area istana. Arkeolog Dyah W. Dewi dalam“ Kesenian Wayang Pada Masa Jawa Kuno serta Persebarannya di Asia” menyebut pertunjukan wayang memiliki makna spesial.“ Sehubungan dengan diselenggarakannya sesuatu upacara buat memeringati sesuatu peristiwa,” catat Dyah, termuat di Pertemuan Arkeologi V.

 

Sebagian pakar pewayangan, misalnya R. Meter. Mangkudimedja, menebak wujud dini wayang tidak semacam saat ini. Dahulu wayang cuma nampak bagian depannya. Bahan bawah pembuatan wayang juga berbeda dari saat ini. Dahulu wayang dibuat dari daun lontar, bukan kulit hewan ternak semacam saat ini.

 

Tetapi selingkar pakar arkeologi yang lain membantah dugaan R. Meter. Mangkudimedja. Contohnya Soedarso Sp. Ia meyakini wayang telah dibuat dari kulit. Ia mendasarkan pemikirannya pada isi Kakawin Arjunawiwaha anggitan Mpu Kanwa bertarikh 1036 Meter.

 

Tentang lakon dalam pertunjukan wayang kulit periode dini, cuma Prasasti Wukajani dari era pemerintahan Raja Mataram bernama Dyah Balitung( 907 Meter) yang menyebutnya lumayan jelas. Prasasti Wukajani menyebut mawayang bwat hyang ataupun pertunjukan wayang dengan lakon Bima Kumara. Cerita ini sempalan dari wiracarita Mahabharata yang bertutur tentang kegilaan Kicaka pada Drupadi.

 

Penjelasan tentang wayang kulit termaktub pula pada relief di candi- candi Jawa Timur abad ke- 10 semacam Candi Surawana, Candi Jago, Candi Tigawangi, serta Candi Panataran. Kedatangan wayang kulit dalam relief candi di 3 tempat berbeda menampilkan kesenian ini sudah menyebar ke bermacam daerah.

 

Pertumbuhan wayang kulit merambah babak baru pada masa kesultanan Islam. Wayang kulit tidak lagi eksklusif kepunyaan area istana. Para pendakwah Islam di Jawa bawa wayang kulit ke warga pangkal rumput. Mereka pula mengganti bentuk- bentuk wayang supaya sejalan dengan ajaran Islam serta tujuan dakwah. Sebagian pendakwah Islam itu pula seseorang dalang yang andal. Yang sangat populer merupakan Sunan Kalijaga

 

Lakon dalam pertunjukan wayang kulit masa Islam masih mengambil kisah- kisah dari Mahabharata. Tetapi pendakwah Islam memasukkan sebagian sebutan serta tokoh baru dalam lakon- lakon itu. Antara lain 4 tokoh lucu yang diketahui selaku panakawan: Semar, Petruk, Bagong, serta Gareng.

 

Kehadiran orang- orang Eropa ke Nusantara turut berikan warna baru untuk wayang kulit. Para penyebar agama Katolik dari Sarikat Jesuit pada masa kolonial menjajaki jejak pendakwah Islam dalam memakai wayang kulit selaku media penyebaran agama.

 

Walaupun wayang kulit di beberapa daerah begitu terbuka terhadap sentuhan baru, wayang kulit di Yogyakarta serta Surakarta masih mempertahankan model pakem. Maksudnya, pedalang di situ membuat beberapa syarat tentang pementasan wayang kulit. Mulai wujud wayang, lakon, tokoh- tokohnya, hingga perlengkapan teknis yang lain. Pakem mereka merujuk pada pementasan wayang kulit masa Mataram Kuna.

 

Semenjak kemerdekaan, Indonesia mempunyai beberapa sekolah besar dengan jurusan pedalangan. Dari lembaga inilah, mungkin baru terhadap pengembangan wayang kulit bergulir. Pementasan wayang kulit sebagian kali keluar pakem. Semacam lakon cerita, tokoh, serta perihal teknis konsumsi layar digital dan teknologi terkini.

 

Walaupun wayang kulit saat ini tampak dalam bermacam- macam wajah, pertunjukan ini senantiasa menarik serta lestari. Tiap- tiap jenis pertunjukan memiliki penggemarnya. Orang- orang dari negara jauh juga rela tiba ke Indonesia buat menekuni sejarah serta bentuk- bentuk pertunjukan wayang kulit buat setelah itu digulirkan dalam wujud baru di negeri mereka tiap- tiap.

 

Wayang kulit lahir, berkembang, hidup di Indonesia, setelah itu menyebar ke penjuru dunia. Tidak salah bila Tubuh Perserikatan Bangsa- Bangsa buat urusan Pembelajaran, Ilmu Pengetahuan, serta Kebudayaan( Unesco) menetapkan wayang kulit selaku peninggalan budaya dunia dari Indonesia.

Belajar dari Budaya Tumpeng Orang Jawa



            Tumpeng atau biasa kita kenal dengan sebutan buceng adalah olahan nasi yang berbentuk kerucut menyerupai gunung lengkap dengan lauk pauk di sekelilingnya. Dalam budaya Jawa, tumpeng atau buceng biasa kita temui sebagai sesaji (sajian utama) dalam acara-acara syukuran, kenduri, selamatan ataupun upacara-upacara adat tertentu seperti peringatan 1 Muharam atau Satu Suro.

Penyajiannya pun bervariasi. Nasi yang digunakan bisa menggunakan nasi putih biasa, nasi gurih, ketan ataupun nasi kuning. Secara umum, sajian nasi tumpeng diidentikkan dengan olahan nasi kuning berbentuk kerucut dengan nasi putih di atasnya serta disajikan di atas tampah (wadah bundar tradisional dari anyaman bambu) dan dialasi daun pisang.

Dikutip dari tandapagar.com, berdasarkan sejarah asalnya, nasi tumpeng dibuat untuk memuliakan gunung sebagai tempat bersemayam para hyang atau arwah leluhur (nenek moyang). Kepercayaan ini bergeser saat masyarakat dipengaruhi budaya Hindu. Nasi tumpeng dibuat kerucut untuk meniru bentuk gunung suci Mahameru, tempat bersemayam dewa-dewi.

Pada saat Islam masuk ke Nusantara, budaya nasi tumpeng ini kemudian diadopsi dan dikaitkan dengan filosofi Islam Jawa. Tumpeng merupakan akronim dalam bahasa Jawa, yakni “yen metu kudu sing mempeng” (kalau keluar harus sungguh-sungguh). Sedangkan buceng sendiri merupakan singkatan dari “nyebuto sing kenceng” (giat berdoa dan ingat kepada Yang Maha Kuasa).

Menurut cerita dari para sesepuh, tumpeng dan buceng merupakan sesaji dalam tradisi orang Jawa yang penuh dengan kandungan nilai moral dan filosofi hidup. Pada setiap bagian dari piranti-pirantinya, tumpeng dan buceng memiliki makna sebagai perwujudan rasa syukur dan ungkapan terima kasih kepada sang pencipta.

Jika diuraikan satu per satu! sajian tumpeng sendiri memiliki kajian makna yang sangat mendalam, yang menunjukkan betapa tingginya tradisi peradaban nenek moyang kita dalam mengenali Tuhannya. 

Menurut idntimes.com nasi tumpeng disajikan dengan 7 macam lauk pauk. Angka 7 atau dalam bahasa Jawa berarti pitu dan dimaknai sebagai pitulungan (pertolongan).

1.                 Nasi yang diberbentuk kerucut dimaknai sebagai simbol untuk selalu berserah diri kepada Tuhan serta menaruh harapan agar selau hidup sejahtera. Selain makna dibalik akronim buceng dan tumpeng, bentuk kerucut dan nasi kuning dengan nasi putih dibagian atasnya. Warna kuning melambakan rasa wening (kekhusyukan) sedangkan warna putih hati yang putih bersih dalam berdoa.

2.     Ayam Ingkung

Ayam, dimasak utuh ingkung dengan bumbu kuning/kunir dan diberi areh (kaldu santan yang kental) yang menjadi simbol menyembah Tuhan dengan khusuk (manekung) dengan hati yang tenang (wening). Di mana ketenangan hati dicapai dengan mengendalikan diri dan sabar (nge”reh” rasa). Dalam penyembelihannya , pemilihan ayam jago juga mempunyai makna menghindari sifat-sifat buruk ayam jago, antara lain: sombong, congkak, kalau berbicara selalu menyela dan merasa tahu/menang/benar sendiri (berkokok), tidak setia dan tidak perhatian kepada anak istri.

3.     Ikan Lele

Zaman dahulu ikan yang disajikan Ikan Lele. Ikan lele memiliki makna ketabahan, keuletan dalam hidup dan sanggup hidup dalam situasi ekonomi yang paling bawah sekalipun. Karakter ikan lele sendiri adalah tahan hidup di air yang tidak mengalir dan di dasar sungai.

4.     Ikan Teri

Ikan Teri umumnya digoreng dengan tepung atau tanpa tepung. Ikan Teri dan Ikan Pethek hidup di laut dan selalu bergerombol sehingga memberi makna kebersamaan dan kerukunan. Ikan ini menjadi simbol dari ketabahan, keuletan dalam hidup dan sanggup hidup dalam situasi ekonomi yang paling bawah sekalipun. Lauk lain yang disajikan adalah ikan teri. Ikan ini biasanya digoreng dengan atau tanpa tepung. Ikan teri selalu hidup bergerombol. Filosofi yang dapat diambil, sebagai contoh dari kebersamaan dan kerukunan.

5.     Telur Rebus

Nasi tumpeng dilengkapi dengan telur rebus utuh. Telur direbus pindang, bukan didadar atau mata sapi, dan disajikan utuh dengan kulitnya, jadi tidak dipotong sehingga untuk memakannya harus dikupas terlebih dahulu. Piwulang jawa mengajarkan “Tata, Titi, Titis dan Tatas”, yang berarti etos kerja yang baik adalah kerja yang terencana, teliti, tepat perhitungan,dan diselesaikan dengan tuntas. Telur juga menjadi simbol jika manusia diciptakan dengan fitrah yang sama. Yang membedakan nantinya hanyalah ketakwaan dan tingkah lakunya.

6.     Sayur Urap

Pelengkap lainnya adalah sayur urap. Sayuran yang digunakan antara lain kangkung, bayam, kacang panjang, taoge, kluwih dengan bumbu sambal parutan kelapa atau urap dan lain-lain. Seperti halnya pelengkap lainnya, sayur-sayuran ini juga mengandung simbol-simbol penting, antara lain:

-          -Kangkung berarti jinangkung yang berarti melindung,

-          -Bayam (bayem) berarti ayem tentrem,

-          -Taoge/cambah yang berarti tumbuh,

-          -Kacang panjang berarti pemikiran yang jauh ke depan,

-          -Bawang merah melambangkan mempertimbangkan segala sesuatu dengan matang baik buruknya,

-          -Cabe merah diujung tumpeng merupakan symbol dilah/api yang meberikan penerangan/tauladan yang bermanfaat bagi orang lain,

-          -Kluwih berarti linuwih atau mempunyai kelebihan dibanding lainnya, dan

-          -Bumbu urap berarti urip/hidup atau mampu menghidupi (menafkahi) keluarga.

7.     Sambal Goreng

Sambel Goreng biasanya terbuat dari tahu, kentang dan tempe dan Sambel goreng tumis dengan bumbu. Bahan-bahan yang dirajang menjadi potongan-potongan  kecil bermakna gotong royong dan guyup rukun dalam bermasyarakat.

Aprilian Post

"Terkadang kita diuji bukan untuk menunjukkan kelemahan kita, tetapi untuk menemukan kekuatan kita."

Facebook

Wawancara Pengusaha Muda Sukses Peternak Unggas Bebek

  Narasumber     : M. Naufal Nafis Alamat               : Desa Penambangan, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo Naufal Nafis ialah pet...

Post Top Ad

LightBlog

Cari Blog Ini

Post Top Ad

Your Ad Spot

Post Top Ad

Your Ad Spot

Author Details

??? ??? ??? ?????? ?? ??? ????? ????? ??? ??????? ????? ?????? ????? ?????ً،??? ???? ???? ?????? ?? ???? ??? ?????? ???? ????? ?? ?? ???? ?? ????? ?? ???????? ???? ????? ??? ??????? ????? ???? ?? ????، ??? ???? ???? ?? ??? ?????? ??? ?? ????? ??? ????? ??? ???? ????? ?? ?????، ??? ????، ??? ????، ?? ??? ??? ?????. ???? ????? ???ً ?????ً ??????ً.

Ad Home

BANNER 728X90

Random Posts

Social Share

Recent comments

Music

Subscribe for New Post Notifications

Send Quick Message

Nama

Email *

Pesan *

Text

Ad Banner

Popular Posts

Most Popular

FEATURED POSTS