Minggu, 22 Oktober 2017

Cerpen Persahabatan




Sahabat Pengertian

Di suatu malam yang dingin disertai hujan yang deras aku dan sahabatku yang bernama Nafis berteduh di gedung sanggar kursus berbahasa inggris, sekian lama kami berada di sana hujan tak kunjung reda. Aku mulai merasakan masuk angin perutku terasa kembung tetapi aku menahannya. Sahabatku yang melihatku gelisah mencoba memegang kakiku yang sangat dingin “Kakimu dingin banget ini” sambil menggosokkan telapak tangannya. ”udah nggak papa kok” aku mencoba meyakinkannya. Nafis merasa tak enak hati sesekali ia meminta maaf kepadaku “Maafin aku ya sa.. gara gara aku kamu jadi basah kuyup kaya gini” “Iya nggak papa kali won.. biasa aja” jawabku.
Karena terlalu lama menunggu hujan reda aku merasa ngantuk, Nafis yang pada saat itu melihatku menguap menahan kantuk berkata “Kamu ngantuk? ya udah tidur aja, aku jagain!”. Aku mulai merasa tidak enak karena terlalu menyusahkan Nafis dan aku pun berkata “Enggak kok, aku nggak ngantuk”. Nafis pun mulai kesal karena Nisa selalu berbohong dengan keadaan yang sebenarnya ia rasakan “Kamu kenapa sih, kamu nggak mau ngerepotin aku? udah lah aku nggak merasa direpotin kok”.
Dan akhirnya Nisa bersandar di kursi sedangkan Nafis duduk di bawah sambil melihat wajah Nisa sesekali ia menjahili Nisa dengan memberi senter ke arah wajah Nisa. Ia pun merasa kesal dan berkata “Woo.. apaan sih ganggu orang mulu aku mau tidur, dasar masmiw!!! ” Nafis pun tertawa dan terus mejahili Nisa “Kamu sangar kalau marah hehe..” Nafis pun kembali membuka matanya sambil menjawab “Senang ngeliat orang menderita saat kutolong”.
Setelah itu Nisa semakin kedinginan dan Nafis pun memegang tangan Nisa dan berkata “Nis.. aku takut kamu sakit gara-gara kena air hujan”. ”udah santai ae lah..” jawab Nafis sambil meyakinkan Nisa.
Beberapa jam kemudian hujan tak juga reda Nisa dan Nafis pun berniat untuk pulang saja dari pada menunggu hujan sama sekali “Duh... kok hujannya nggak reda ya? udah wes pulang ae” ujar Nisa. “Kamu yakin Nis ?” tanya Nafis. “Ya yakin lah won..” jawab Nisa.
Nafis dan Nisa pun menuju ke motor mereka “Kuhitung sampai tiga ya 1, 2, 3, lariiiii…” mereka pun menaiki motor dan pulang ke rumah.
Beberapa minggu setelah kejadian itu entah mengapa Nafis ingin memberikan sebuah hadiah untuk Nisa awalnya Nafis bertanya kepada salah satu teman Nisa di sekolah yang bernama Rike “Rik… kamu tau nggak jual bunga di mana? kalau yang asli di mana kalau jual bunga palsu juga di mana? Terus bagusnya bunga asli atau bunga palsu ya?”. Rike pun menjawab “Kalau menurutku sih ya lebih baik kamu kasih dia bunga palsu aja biar bisa disimpan dan tahan lama” Nafis pun bertanya lagi “terus pesannya sama siapa?”. “kalau masalah itu mah gampang pesan aja sama Susan” ujar Rike. Setelah itu Nafis pergi ke rumah Susan untuk memesan bunga setelah 1 jam lamanya akhirnya Nafis memilih bunga berwarna merah dengan bucket yang berwarna hitam, setelah memesan bunga Badrun membeli coklat untuk diberikan kepada Nisa.
Tanpa Sepengetahuan Nisa, tiba-tiba Rike dan Susan mengirimi Nisa pesan singkat yang berisi “ciee yang bentar lagi bahagia” ujar mereka berdua. Nisa yang tidak tahu mengenai rencana Nafis tersebut bingung dan bertanya “Bahagia apaan? Kalian dapat pacar baru ya? alhamdulillah deh” setelah Nisa membalas pesan mereka, Rike dan Susan tidak merespon balasan Nisa. Ketika Nisa menghubungi Nafis, Nafis malah membuat Nisa merasa kesal.
Malam pun telah tiba terdengar suara motor yang singgah di depan rumah Nisa, ia pun bergegas ke luar dan ternyata muncullah seorang Nafis dengan bunga dan coklat di tangannya ketika itu Nafis berkata “Ini bunga buat kamu, ya aku Cuma mau ngasih aja sih”
Nisa merasa malu pada saat itu wajahnya tampak memerah dengan malu-malu ia menerima bunga itu “Bunga? ini apaan ya aku nggak salah liat kan?”
Nafis pun Menjawab “Ya aku nggak tau juga itu apaan hahaha”. Nisa masih merasa bingung berulang kali ia bertanya “Kamu nda sakit kan ngasih aku kaya ginian?”. Nafis pun tersenyum dan berkata “Ya enggak lah, kamu nggak mau ya udah kuambil lagi aja. nih ada coklat juga buat kamu” pada saat itu Nisa merasa bahagia sekali dan itu adalah cerita yang tak terlupakan dalam hidupnya karena mendapatkan hadiah bunga dan coklat dari Nafis, ia rasa tidak semua yang jomblo akan merasakan sepinya kehidupan buktinya ia tidak punya pacar tetapi masih memiliki sahabat yang pengertian dan sayang kepadanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

"Terkadang kita diuji bukan untuk menunjukkan kelemahan kita, tetapi untuk menemukan kekuatan kita."

Facebook

Wawancara Pengusaha Muda Sukses Peternak Unggas Bebek

  Narasumber     : M. Naufal Nafis Alamat               : Desa Penambangan, Kecamatan Balongbendo, Kabupaten Sidoarjo Naufal Nafis ialah pet...

Post Top Ad

LightBlog

Cari Blog Ini

Post Top Ad

Your Ad Spot

Post Top Ad

Your Ad Spot

Author Details

??? ??? ??? ?????? ?? ??? ????? ????? ??? ??????? ????? ?????? ????? ?????ً،??? ???? ???? ?????? ?? ???? ??? ?????? ???? ????? ?? ?? ???? ?? ????? ?? ???????? ???? ????? ??? ??????? ????? ???? ?? ????، ??? ???? ???? ?? ??? ?????? ??? ?? ????? ??? ????? ??? ???? ????? ?? ?????، ??? ????، ??? ????، ?? ??? ??? ?????. ???? ????? ???ً ?????ً ??????ً.

Ad Home

BANNER 728X90

Random Posts

Social Share

Recent comments

Music

Subscribe for New Post Notifications

Send Quick Message

Nama

Email *

Pesan *

Text

Ad Banner

Popular Posts

Most Popular

FEATURED POSTS